Pages

Wednesday, 26 April 2017

Rangkuman Interaksi Manusia dan Komputer



Kali ini saya akan menjabarkan pengertian dari Analisa Kasus yakni proses mengalisis pekerjaan cara manusia, untuk menyelesaikan tugas yang diberi oleh atasan dalam perusahaan nya. Hal – hal yang mereka gunakan,  rencanakan, dan urutan tindakan yang biasa dilakukan untuk menyelesaikan tugas tergantung pada yang digunakan.

Mengapa perlu analisis tugas? Karena analisis tugas sangat baik untuk memasukkan elemen manusia secara langsung pada perancangan secara sistematis dan terbuka sehingga dapat diperiksa secara teliti.

Istilah dalam analisis tugas : 
1.     Sasaran (Eksternal task)
2.     Tugas (Internal task)
3.     Aksi (Action)
4.     Rencana (Method)
 


Dalam analisis digunakan untuk :
1.     Manual dan Pengajaran
2.     Menangkap kebutuhan dan merancang sistem
3.     Merancang antarmuka detail

Perbedaan antara teknik analisis tugas dan teknik yang lain adalah bahwa teknik analisis tugas memiliki ruang lingkup yang luas. Selain meliputi tugas-tugas yang melibatkan penggunaan komputer, analisis tugas juga  memodelkan aspek-aspek dunia nyata baik yang menjadi bagian maupun tidak menjadi bagian sistem komputer.
Teknik analisis tugas dibagi menjadi tiga bagian :

1.     Dekomposisi tugas
2.     Analisis berbasis pengetahuan
3.     Teknik berbasis relasi entitas.

Analisis tugas berkaitan dengan sistem dan prosedur yang telah ada, dan alat utama yang digunakan adalah observasi dalam berbagai format. Salah satu tujuan analisis tugas adalah membantu pembuatan materi pelatihan dan dokumentasi lainnya. Pada saat dibutuhkan sistem baru, analisis tugas memberikan kontribusi pada proses identifikasi kebutuhan sistem. Dalam hal ini, analisis tugas memperjelas dan mengorganisasikan pengetahuan mengenai keadaan saat ini.
Dikaitkan dengan proses perancangan, analisis tugas termasuk dalam tahap awal pengidentifikasian kebutuhan, sedangkan model kognitif umumnya digunakan pada saat-saat akhir selama evaluasi.

Reprentasi Data
  
   Pengertian :
                Proses perubahan konsep-konsep yang abstrak maupun nyata dalam bentuk yg kongkret.

Cara melakukan representasi data :
- Daftar, ringkasan, matriks
- Gunakan alat bantu bagan
- Tambahkan detail yang semakin bertambah
- Ketahui lebih lanjut berapa detail yang cukup
- Akankan ditambah ringkasan yang dihubungkan dengan sub-tugas khusus
- Baik untuk tugas yang terurut
- Tidak mendukung dengan baik tugas-tugas yang paralel
- Tidak mendukung dengan baik percabangan
 

Naratif :
- Menjelaskan tugas-tugas dalam bentuk kalimat
- Seringkali versi diperluas dari daftar atau ringkasan
- Lebih efektif untuk mengkomunikasikan ide-ide umum dari tugas
- Tidak efektif untuk detail
- Tidak efektif untuk tugas yang bercabang
- Tidak efektif untuk tugas paralel


Prinsip Usability

Definisi Usability :
-         Derajat kemampuan sebuah perangkat lunak untuk membantu pengguna menyelesaikan sebuah tugas.
-         Tingkat produk dapat digunakan dan ditetapkan oleh user untuk mencapai tujuan secara efektif dan tingkat kepuasan dalam menggunakannya.

Penentu keberhasilan sistem :
-         Useful (Berguna)
-         Usable (Dapat digunakan)
-         Used (Digunakan)

Menguji daya guna ada 3 jenis uji kebergunaan menurut Levi dan Conrad tahun 1997 :
1.     Uji Eksploratori
2.     Threshold testing
3.     Uji perbandingan

Sistem yang berdaya guna untuk mengurangi biaya pelatihan, support consume, serta meningkatkan kepuasan pengguna.

Cara uji kerbegunaan ada 3 cara yaitu :
1.     Pemilahan Kartu
2.     Evaluasi heuristik
3.     Evaluasi uji skenario



Evaluasi Heuristik

         Mengeksplorasi sistem
         Mengidentifikasi masalah kebergunaan
         Mengklasifikasikan setiap pelanggaran atas satu atau lebih prinsip kebergunaan.

Daya guna Heuristik
a.     Dialog yang sederhana dan alami
b.     Berbicara dengan bahasa pengguna
c.      Mengurangi beban ingatan pengguna
d.     Konsisten
e.      Sistem timbal balik
f.       Jalankeluar yang jelas
g.     Jalan pintas
h.     Pesan kesalahan yang baik
i.       Bantuan dan dokumentasi

Penjelasan nya Daya guna Heuristik :

1. Dialog yang sederhana dan alami
         User interface mestilah seringkas mungkin dan bersifat natural dialogue.
         Pendekatan yang harus digunakan adalah dengan hanya menampilkan perintah yang diperlukan.
         Pengunaan warna, warna sering.

2. Berbicara dengan bahasa pengguna
         Dialog seharusnya menggunakan bahasa yang dipahami oleh user.
         Penggunaan singkatan dan bahasa yang tidak jelas harus dihindari, karena….
         Menghindari perintah-perintah yang berorientasi mesi atau bahasa pemrograman.

3. Mengurangi beban ingatan pengguna
= User tidak seharusnya dibebani untuk menginat atau menghafal pada saat berinteraksi dengan sistem.

4. Konsisten
User interface yang konsisten terlihat dalam menampilkan suatu interface yang menghindarkan user dari kesalahan saat menggunakan suatu perintah atau fungsi untuk pertama kali.

5. Sistem Timbal-balik
         Sistem sebaiknya memberitahu pengguna atas segala aktifitas yang sedang berlangsung (status sistem)
         Sistem yang menunggu input dari pengguna, memproses input, menampilkan output, dll.
6. Jalan Keluar yang Jelas
         Sistem harus dapat memberikan penjelasan tentang kondisi dan solusi untuk menghindari user terjebak dalam tampilan-tampilan yang tidak diinginkan saat berinteraksi dengan sistem.

7. Jalan Pintas
Berguna untuk membantu user agar dapat menggunakan berbagai fungsi dengan mudah.

8. Pesan Kesalahan yang Baik
Sistem sebaiknya menyediakan mekanisme pemberitahuan kesalahan dan menunjukan situasi bahwa user berada dalam kondisi bermasalah serta membantu user untuk lebih memahami sistem.

9. Mencegah Kesalahan
Sistem interface yang baik harus mampu membuat user menghindari kesalahan.

10. Bantuan dan Dokumentasi
Merupakan kemudahan yang diberikan dalam kebanyakan sistem, menjelaskan cara menggunakan sistem, ciri-ciri khusus sistem, dan mengizinkan user untuk mengendalikan sistem dengan lebih baik.


Semoga bermanfaat postingan saya untuk kali ini. Sekian dan Terima Kasih.

Tuesday, 18 April 2017

Titanic

Pasti banyak yang tau film Titanic yang dulunya ngehits banget. Yak, film ini bergenre ini diperankan seorang aktor tampan bernama Leonardo Di Caprio. Film ini menceritakan seorang pemuda dari kalangan bawah yang jatuh cinta dengan seorang wanita dari kalangan atas yang bernama rose. Rose diperankan oleh kate winslet.

Ya pasti semua tau ya kisah cinta mereka di film titanic. Maka dari itu gue disini hanya sekedar mengagumi kisah percintaan mereka berdua yang begitu romantic tapi tidak happy ending.

Sama seperti hubungan seseorang yang awalnya hanya sekedar suka lalu tumbuh menjadi cinta tapi hubungan dengan si pasangan tidak happy ending alias tidak sampai menikah. Sungguh tragis  hubungan seperti itu.

Hubungan yang tidak happy ending banyak ditemukan di Indonesia. Sebenernya ada yang sudah happy ending tetapi di ujung perjalanan hubungan mereka yang bisa dibilang memasuki tahap serius dan membina rumah tangga, harus kandas dikandas ditengah jalan dikarenakan banyak isu serta gossip beredar. Misalkan salah satu dari mereka selingkuh atau mungkin sebaliknya. Ya itu lah yang dinamakan cobaan orang menikah.

Lain halnya dengan hubungan yang tidak happy ending nya orang – orang pacaran. Mereka bisa dibilang sedang belajar membina hubungan yang serius, tapi ada aja yang namanya cobaan. Kita ambil contoh salah dari mereka kepergok jalan sama yang lain, ngakunya sih temenan tapi lama – lama tumbuh jadi rasa cinta, ada yang chattingan diem – diem dengan lawan jenis sampai akhirnya ketauan sama pacarnya dan akhirnya putus, ada juga ngakunya temen main dari bangku sekolah gak sampai dibilang pacarnya terus ngomongnya aku kamu terus jalan bareng kemana mana sampai pacarnya dilupain. Ada, banyak rupanya deh pacaran abg – abg jaman sekarang.

Gue heran sama orang – orang yang kaya gitu beneran , mau nya dia apa? Giliran pasangan nya jalan sama temen yang lawan jenis gak boleh, giliran dia sendiri gak mau dilarang. Bingung pacaran anak jaman sekarang. Terus adalagi yang bilangnya mau  serius tapi malah memanfaatkan uang si pasangan, alias matrealistis.

Aneh tapi nyata orang yang seperti itu, ada aja di dunia. Contohnya gue pernah suka sama seseorang tetapi orang itu malah begitu. Gue memang orangnya agak cuek , bercanda nya agak kelewatan , ya karena ini lah gue yang apa adanya. Yang Cuma bisa nyuekin orang dan orang itu nethink ke gue. Maunya apa? Apa gue harus jadi orang lain untuk mencintai seseorang? Pernah gue kaya gitu tapi tetep aja gagal, jadi diri sendiri? Apalagi (kok gue malah curhat ya?).

Dalam menjalin hubungan dengan seseorang gak harus menjadi orang lain, cukup jadi diri sendiri aja yang penting kita puas. Daripada menjadi orang lain tapi enggak puas.
Contoh lah Jack Dawson difilm Titanic, ya itulah dia dengan dandanan yang enggak terlalu mewah tapi bisa mendapatkan cewek cantik dikapal Titanic yang rata – rata penumpangnya orang – orang mewah dan berduit. Jack Dawson cowok yang bisa merubah hidup dan rasa sayang Rose dari seorang pengusaha kaya. Dia lah cinta matinya Rose sampai – sampai kapal Titanic tenggelam mereka tetap bersama – sama sampai maut memisahkan.


So, mencintai seseorang tidak harus memandang fisik, materi, muka, tinggi badan, warna kulit, dan lain sebagainya. Cintai lah orang yang lo cintai dengan tulus, apa adanya dan tidak memikirkan materi. Sayangi lah mereka sebagai mana lo mencintai Ibu lo sendiri. Satu lagi saran dari gue jangan pernah lo tinggalin dia , contoh lah kisah percintaan Jack dan Rose.