Pages

Saturday, 5 October 2024

Alone Is Better Than Having A Girlfriend?

 

Rasanya sepi ya kalau dirumah balik dari kerjaan ataupun selesai olahraga, sesampai dirumah itu biasanya ada yang nanya “ kamu udah sampe?” atau “ kamu udah dirumah belum?”, kangen sih ditanya seperti itu cuma apakah pantas mendapatkan pertanyaan seperti itu Kembali? Apakah sudah sepenuhnya sembuh dari luka masa lalu? Atau memang tuhan masih merahasikan itu semua dari kehidupan kita semua. Gak ada yang tahu itu semua bahkan diri kita sendiri itu tidak tahu kapan hal tersebut terjadi kembali.

 

          Terkadang suka mikir sih apa memang tuhan sedang mencari yang terbaik untuk kita atau tuhan tidak mau kita jatuh ke percintaan yang main-main? Itulah yang gue rasakan beberapa bulan terakhir, gak tau kenapa ya kaya gue merasa kesepian aja setelah balik dari tempat olahraga atau memang guenya terlalu merindukan masa lalu yang tidak kunjung habisnya. Memang ada hal seperti itu dibenak gue, terkadang gue suka mikir “apa gue harus memulai hubungan baru? Tapi sama siapa dan apakah orang tersebut mau terima gue atau enggak” jujur memang agak takut gue memulai suatu hubungan baru disaat ini yang dimana umur gue sudah menyentuh 28 tahun yang sebentar lagi menyentuh kepala 3. Entah memang gue masih takut dengan kondisi gue saat ini apa gimana.

 

          Memang saat ini gue sedang banyak memikirkan hal-hal yang menurut gue gak penting, seperti kapan gue harus bergerak, kapan gue bisa sukses (jujur ini gue gak tahu hahah), kapan gue nikah dan lain-lain. Semakin bertambahnya umur pikiran kenapa makin kacau ya hahaha, apa aja dipikirin sampai hal yang gak penting datang aja ke otak seperti setan yang membisiki ke diri gue “ayo kul pikirin apa yang gak mau lu pikirin”. Se-gak penting itu kah? Gue gak tau pastinya tapi setiap gue sampai rumah itu biasanya gue duduk, tiba-tiba otak bekerja dengan sendirinya memikirkan hal yang gak mau gue pikirin, beginilah Nasib seorang pemikir, apa-apa dipikirin hahaha *ngelus dada*.

 

          Kangen sih punya pasangan, cuma balik lagi apakah gue masih pantas atau enggak buat memiliki pasangan, bagaimana gue memperlakukan pasangan gue, mau kah orang tersebut menerima gue apa adanya dengan kondisi gue sekarang, yang dimana saat ini sedang survive untuk masa depan keluarga gue. Saat ini gue juga sedang memantaskan itu semua agar tidak salah lagi dalam memilih pasangan dan gak asal pilih ketika mempunyai suatu hubungan. Entah sampai kapan gue memantaskan diri untuk seseorang yang kelak akan menjadi pasangan gue dikemudian hari. Gue berharap cepat atau lambat menemukan pasangan yang pantas untuk gue yang bisa dibimbing sampai ke jenjang pernikahan.