Terkadang, suatu yang tidak diduga
duga akan datang dengan sendirinya, misalnya kaya kejadian gue dan temen –
temen gue alami. Jadi gini ehem…ehem. Oke kita mulai aja setelah tanda titik
berikut ini.
Waktu itu, disaat langit cerah – cerah dan keadaan hujan.
Gue dan temen – temen gue mengikuti seminar dikampus pusat. Posisi kampus itu
berada didaerah Kota Tua Lebih tepatnya si Jalan Malaka No.3,Jakarta Barat.
Sedangkan Kampus yang gue tempati sekarang berada didaerah Pondok Cabe Raya
No.36, Tangerang Selatan. Sebelum Hari H atau Hari dimana acara tersebut
dilaksanakan gue dan temen – temen gue berunding secara mufakat dan dengan cara
bermusyawarah untuk datang ke acara seminar tersebut.
Setelah Berunding selama 4 kehidupan *kelamaan kali*
ehm, maksud gue kurang lebih selama 4 hari lamanya. Akhirnya gue dan teman –
teman memustuskan untuk menggunakan kereta sebagai alat transportasi menuju
kampus.
Seminggu menuju hari H gue dan teman – teman masih
membingungkan mau naik kesana, lalu temen gue ada yang menegaskan untuk naik
kereta.
Hari yang ditunggu – tunggu telah datang, berangkat
lah ke kampus pusat untuk menghadiri seminar. Sebelum berangkat gue dan temen –
temen menunggu temen lain nya yang belum datang di kampus, sebangian nya lagi
sudah menunggu di stasiun kereta.
Setelah semua sudah kumpul dikampus, kemudian gue
dan temen – temen yang kumpul dikampus tadi pergi menuju stasiun kereta. Sesampainya
distasiun kereta gue pun nyamperin temen – temen yang udah nunggu distasiun.
Setelah kumpul semua, akhirnya kita pun pergi ke
kampus pusat. Disini kami belum sengsara masih bias ketawa – ketawi sambil
nyengir kaya kuda poni. Dan dikit lagi pun penderitaan dimulai HaHaHa *ketawa
jahat*.
Akhirnya, kita sampai distasiun Jakarta Kota. Lalu
kita melanjuktan perjalanan dengan berjalan kaki. Sekitar 20 menitan kita jalan
kaki untuk sampai dikampus pusat. Sesampai nya disana gue dan temen – temen menuju
tempat pendaftaran. Gue agak kecewa sama panitia yang mengadakan seminar
tersebut. Kecewanya karena tempat untuk pendaftaran nya kurang rapih dan kurang
tertib, jadinya kaya pasar tradisional yang penuh dengan pembeli. Agak ragu gue
untuk datang lagi ke acara seminar – seminar yang diadakan sama kampus pusat. Setelah
daftar dan mengurus segalam macam, gue pun beranjak ke tempat seminar.
Dua jam berlalu, gak terasa waktu sudah menunjukkan
20.50 dan mentor juga sudah selesai memberikan materi yang disampaikan. Setelah
itu ada pemberian hadiah untuk photobooth dengan gaya yang bagus. Selanjutnya
ketika anak – anak mau pulang, tiba – tiba ada yang datang untuk memberikan
simulasi sidang dan dengan shock nya gue dan temen – temen yang tadinya mau
pulang cepet dan memikirkan motor yang diparkir mereka semua, karena tempat
parkir itu tutup jam 22.00 alias jam 10 malam. Akhirnya dengan muka pasrah
semua mau enggak mau kita mengikuti acara simulasi sidang yang sangat amat
mendadak, disini lah gue enggak suka dengan panitia. Seharusnya kalau ada
tambahan seperti ini bilang dari awal kalau acara selanjutnya ada simulasi
sidang jadi anak – anak tau dan bisa mengikutinya dan sampainya disaat ketua
hakim KWnya bilang “ Apakah acara bisa dilanjutkan lagi atau tidak, kalau tidak
beri alas an” (gue lupa kelanjutan nya yang gue inget Cuma itu aja). Akhirnya salah satu dari temen gue pun
mengangkat tangan dan bilang tidak setuju dengan suara yang keras. Lalu setelah
itu acara tidak jadi dilanjutkan dikarenakan temen gue mengacungkan tangan nya
jadinya kita bisa pulang dan mengejar abang – abang tukang parkir.
Dengan tergesa – gesa nya kita pergi menuju stasiun
kereta. Waktu menunjukkan jam 21.30 dan muka temen – temen gue menunjukkan muka
paniknya karena setengah jam lagi menuju tutupnya tempat parkir. Lalu kita naik
kereta menuju kampus, sebelum naik kereta yang menuju ke kampus kita sempet
transit di stasiun Manggarai. Disini lah penderitaan kami datang. Kereta yang
kita akan naiki ternyata ada distasiun Manggarai sekitar jam 23.00, dan waktu
menunjukkan hamper jam 22.00. Dengan wajah bingung dan was – was gue sekaligus
temen – temen berdiskusi untuk sampai ke tempat parkir. Ada yang menyarankan
naik taksi online, ada yang maunya nungguin kereta sampai dateng. Akhirnya
temen – temen sepakat untuk nunggu sampai keretanya datang. Satu jam lebih kita
nungguin kereta nya sampai menahan lapar pula. Sungguh teraniaya.
Mahasiswa
yang teraniaya
Waktu menujukkan pukul 00.00, akhirnya kita sampai
di stasiun terakhir yaitu stasiun Pondok Ranji, dengan muka – muka menahan
lapar dan haus kita keluar dari stasiun dan mencari makan. Lalu sehabis makan
kita melanjutkan perjalanan menuju kampus dengan taksi online. Sesampai
dikampus temen – temen kampus gue semua pada rebahan dan langsung tidur.
Keesokan paginya kita pun pulang.
Ini
beberapa temen – temen gue yang menginap dikampus.
Begitulah cerita gue yang angat sangat melelahkan
tapi seru, mohon maaf gue Cuma bisa cerita segini karena gue agak lupa. Kurang lebihnya
mohon maaf dan Sayonara.