Pages

Wednesday, 9 November 2016

Mahasiswa Yang Teraniaya

Terkadang, suatu yang tidak diduga duga akan datang dengan sendirinya, misalnya kaya kejadian gue dan temen – temen gue alami. Jadi gini ehem…ehem. Oke kita mulai aja setelah tanda titik berikut ini.

Waktu itu, disaat langit cerah – cerah dan keadaan hujan. Gue dan temen – temen gue mengikuti seminar dikampus pusat. Posisi kampus itu berada didaerah Kota Tua Lebih tepatnya si Jalan Malaka No.3,Jakarta Barat. Sedangkan Kampus yang gue tempati sekarang berada didaerah Pondok Cabe Raya No.36, Tangerang Selatan. Sebelum Hari H atau Hari dimana acara tersebut dilaksanakan gue dan temen – temen gue berunding secara mufakat dan dengan cara bermusyawarah untuk datang ke acara seminar tersebut.
Setelah Berunding selama 4 kehidupan *kelamaan kali* ehm, maksud gue kurang lebih selama 4 hari lamanya. Akhirnya gue dan teman – teman memustuskan untuk menggunakan kereta sebagai alat transportasi menuju kampus.
Seminggu menuju hari H gue dan teman – teman masih membingungkan mau naik kesana, lalu temen gue ada yang menegaskan untuk naik kereta.
Hari yang ditunggu – tunggu telah datang, berangkat lah ke kampus pusat untuk menghadiri seminar. Sebelum berangkat gue dan temen – temen menunggu temen lain nya yang belum datang di kampus, sebangian nya lagi sudah menunggu di stasiun kereta.
Setelah semua sudah kumpul dikampus, kemudian gue dan temen – temen yang kumpul dikampus tadi pergi menuju stasiun kereta. Sesampainya distasiun kereta gue pun nyamperin temen – temen yang udah nunggu distasiun.
Setelah kumpul semua, akhirnya kita pun pergi ke kampus pusat. Disini kami belum sengsara masih bias ketawa – ketawi sambil nyengir kaya kuda poni. Dan dikit lagi pun penderitaan dimulai HaHaHa *ketawa jahat*.

Akhirnya, kita sampai distasiun Jakarta Kota. Lalu kita melanjuktan perjalanan dengan berjalan kaki. Sekitar 20 menitan kita jalan kaki untuk sampai dikampus pusat. Sesampai nya disana gue dan temen – temen menuju tempat pendaftaran. Gue agak kecewa sama panitia yang mengadakan seminar tersebut. Kecewanya karena tempat untuk pendaftaran nya kurang rapih dan kurang tertib, jadinya kaya pasar tradisional yang penuh dengan pembeli. Agak ragu gue untuk datang lagi ke acara seminar – seminar yang diadakan sama kampus pusat. Setelah daftar dan mengurus segalam macam, gue pun beranjak ke tempat seminar.

Dua jam berlalu, gak terasa waktu sudah menunjukkan 20.50 dan mentor juga sudah selesai memberikan materi yang disampaikan. Setelah itu ada pemberian hadiah untuk photobooth dengan gaya yang bagus. Selanjutnya ketika anak – anak mau pulang, tiba – tiba ada yang datang untuk memberikan simulasi sidang dan dengan shock nya gue dan temen – temen yang tadinya mau pulang cepet dan memikirkan motor yang diparkir mereka semua, karena tempat parkir itu tutup jam 22.00 alias jam 10 malam. Akhirnya dengan muka pasrah semua mau enggak mau kita mengikuti acara simulasi sidang yang sangat amat mendadak, disini lah gue enggak suka dengan panitia. Seharusnya kalau ada tambahan seperti ini bilang dari awal kalau acara selanjutnya ada simulasi sidang jadi anak – anak tau dan bisa mengikutinya dan sampainya disaat ketua hakim KWnya bilang “ Apakah acara bisa dilanjutkan lagi atau tidak, kalau tidak beri alas an” (gue lupa kelanjutan nya yang gue inget Cuma itu aja).  Akhirnya salah satu dari temen gue pun mengangkat tangan dan bilang tidak setuju dengan suara yang keras. Lalu setelah itu acara tidak jadi dilanjutkan dikarenakan temen gue mengacungkan tangan nya jadinya kita bisa pulang dan mengejar abang – abang tukang parkir.
Dengan tergesa – gesa nya kita pergi menuju stasiun kereta. Waktu menunjukkan jam 21.30 dan muka temen – temen gue menunjukkan muka paniknya karena setengah jam lagi menuju tutupnya tempat parkir. Lalu kita naik kereta menuju kampus, sebelum naik kereta yang menuju ke kampus kita sempet transit di stasiun Manggarai. Disini lah penderitaan kami datang. Kereta yang kita akan naiki ternyata ada distasiun Manggarai sekitar jam 23.00, dan waktu menunjukkan hamper jam 22.00. Dengan wajah bingung dan was – was gue sekaligus temen – temen berdiskusi untuk sampai ke tempat parkir. Ada yang menyarankan naik taksi online, ada yang maunya nungguin kereta sampai dateng. Akhirnya temen – temen sepakat untuk nunggu sampai keretanya datang. Satu jam lebih kita nungguin kereta nya sampai menahan lapar pula. Sungguh teraniaya.






Mahasiswa yang teraniaya
Waktu menujukkan pukul 00.00, akhirnya kita sampai di stasiun terakhir yaitu stasiun Pondok Ranji, dengan muka – muka menahan lapar dan haus kita keluar dari stasiun dan mencari makan. Lalu sehabis makan kita melanjutkan perjalanan menuju kampus dengan taksi online. Sesampai dikampus temen – temen kampus gue semua pada rebahan dan langsung tidur. Keesokan paginya kita pun pulang.

Ini beberapa temen – temen gue yang menginap dikampus.




 Begitulah cerita gue yang angat sangat melelahkan tapi seru, mohon maaf gue Cuma bisa cerita segini karena gue agak lupa. Kurang lebihnya mohon maaf dan Sayonara.

Monday, 5 September 2016

Should we Call them Friends or Best Friends?

お久しぶり!
Ohisashiburi!

Udah lama gue ngga post lagi semenjak kesibukan ngga jelas selepas Ujian Nasional SMK tahun ini. Dan yap, gue resmi lulus dari bangku SMK dan mulai melakoni hidup gue sebagai N.E.E.T. atau pengangguran (only for this time), tapi gue udah mulai nyebar lamaran pekerjaan kok, hehehe.

Terakhir post mungkin setahun yang lalu dan mungkin juga ada yg berubah dari gue, dari cara penulisan gue atau emosi gue dalam menulis blog, jadi... Mohon dimaklumi ya, haha.

To the point, untuk post pertama kali di blog ini gue ambil judul persahabatan, yak layaknya novel-novel anak muda dan kontroversi harian anak muda saat ini yang ngga jauh dari cinta dan persahabatan. Dan disini gue mau sekedar sharing pengalaman gue akhir-akhir ini yang simpang siur (jalan tol kah?). Dibilang pengalaman juga kurang tepat ya, how about kejadian yang gue alami belakangan ini? Hehe.

Akhir-akhir ini semenjak gue lepas apa itu yg namanya pacaran atau cinta, gue mulai menyukai dan menikmati dunia gue sendiri. Termasuk kumpul bareng kawan gue yang sehobi, makan bareng dirumahnya, nginep bareng, dan ikut event sana sini bareng juga.

Dan, yang baru gue sadari sekarang, persahabatan jauh lebih rumit daripada cinta, yap, lebih rumit dan lebih kompleks. Disaat kita udah mulai nyaman dengan hal tersebut, pasti ada hal yang menghalangi, entah dari dia atau kita. Masalah yang timbul juga bukan masalah anak SMP yang bisa selesai cuma karena saling meminta maaf atau ada pihak ketiga yang menenangkan. Bukan masalah sepele yang bisa dilupain begitu aja dan juga bukan masalah secuil yang bisa di hindarin gitu aja. Setiap masalah yang muncul, kita harus selesain sama sama, sesusah apapun itu, semustahil apapun itu.

Lalu, dampak yang gue terima dari timbulnya masalah itu adalah hilangnya sahabat gue satu persatu. Mulai dari yang beralasan cinta sampai keluarga. Mengambil alasan apapun dan merangkainya sekokoh apapun itu tetap saja itu rapuh pada akhirnya bagi gue dan dengan mudahnya gue tau itu hanya alasan semata. Dan yang gue yakini saat ini, sahabat-sahabat gue mau memulai hidup baru mereka, menenun hari baru mereka hingga mendapatkan hasil yang mereka inginkan di masa depan nanti, yang bahkan gue sendiri ngga tau apa itu atas dasar keinginan mereka atau paksaan.

Tapi, apa ini yang disebut proses kedewasaan? Apa ini benar? Apa ini dianjurkan? Dan apa ini wajar?

Kehilangan sahabat itu bukanlah proses dari kedewasaan, bukan juga proses menggapai cita-cita. Untuk apa mereka ada saat gue butuh, dan untuk apa mereka ngedorong gue dari belakang disaat gue mencoba mundur? Untuk apa pula mereka menarik tangan gue disaat gue putus asa dan nyerah atas masalah yang gue punya? Apa itu bentuk kepedulian? Atau bentuk nyata sebuah persahabatan? Atau semua itu hanya kewajaran dari kata "teman"?

Should we Call them Friends or Best Friends? Then... I think i would call them my partners at all...

Postingan kali ini ngga lebih dari opini semata atas semua masalah yang gue hadapi saat ini, mungkin sedikit berlebihan tapi cuma dengan menulis sedikit masalah dan emosi diri gue bisa terisolir dengan baik dan menenangkan pikiran gue sejenak. Gue berharap yang disebut sahabat itu layaknya barang biasa tapi sulit di dapat dan sangat eksklusif. Dalam hal ini gue ngga nganggap sahabat gue meninggalkan gue dengan alasannya itu.

またね〜
Matane〜

Tuesday, 30 August 2016

Gara - Gara Semut

 Pagi berganti siang , siang berganti sore, sore berganti malam, hari demi hari gue lalui dengan hati yang senang , gembira dan penuh semangat 45 karena tepat hari kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Seiring hari kemerdekaan gue pun lupa akan kenangan manis dengan orang dulu pernah mengisi hari hari gue , minggu minggu gue, sampai pergantian bulan dan tahun. Oke, daripada ngelantur ngomongin mantan gue yang gak akan ada habisnya mending kita happy aja asekkkk.

     Tanggal 17 Agustus adalah momen berharga bagi seluruh rakyat Indonesia, tepatnya dulu pada tanggal yang sama yakni 17 Agustus 1945 hari bersejarah bagi rakyat Indonesia. Karena hari itu adalah hari merdeka nya bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda dan Jepang.  Maka dari itu setiap  tanggal 17 Agustus diperingati hari kemerdekaan Indonesia. By The Way gue gak mau ngebahas sejarah nya karena sejarah nya panjang dan agak sedikit lupa bukan juga ngebahas sejarah gue sama mantan gue yang katanya udah dilamar dan sedikit lagi nikah, karena pasti bosen dan pasti dia lagi dia lagi kenapa harus dia bukan mantan – mantan gue yang lain. Oke langsung aja ya daripada basa basi mending langsung ke point aja.
           Gue menikmati liburan 17an dirumah saudara, disana gue gak bisa mengikuti perlombaan dikarenakan bukan daerah gue dan juga malu karena itu bukan daerah tinggal gue . Gue berangkat dari rumah itu sehabis gue  kerja betapa capeknya sehabis kerja langsung berangkat lagi ke sebuah planet yang bernama planet Bekasi. Sesampainya disana gue pun istirahat dengan tenang dan damai alias ketemu kasur langsung rebahan disana gue pun bermain serta menjaga ponakan gue yang berumur 1 tahun gak terasa waktu pukul 01.00 dan ponakan gue belum tidur alhasil gue tidur. Keesokan harinya gue kedatangan tamu dirumah uwa gue (uwa itu sebutan kakak dari bokap atau nyokap) ternyata itu temen gue dari Ciledug. Dia sengaja dateng kesana memang udah direncanain sebelumnya, gue kira dia gak akan dateng kesana lalu gue membuka handphone gue, melihat – melihat notifikasi di handphone lalu gue menemukan notif chat temen gue ini ternyata dia udah ada distasiun bekasi. Dengan muka setengah males – malesan akhirnya gue jemput lah si temen gue ini ke stasiun Bekasi.
         Sesampainya disana, tepatnya dirumah uwa gue dia pun istirahat. Lalu gue berencana pergi ke daerah Cempaka Putih , sebelumnya gue udah buat rencana dengan temen gue untuk pergi ke Summarecon Bekasi. Ternyata Planning kita berdua gagal dikarenakan uwa gue ini ngajak ke Cempaka Putih. Mau gak mau temen gue ikut lah dengan kami ke Cempaka Putih. Dengan cepat dia mulai akrab dengan anak dan juga uwa gue. Tiba lah kita di sebuah pusat perbelanjaan yang katanya ada roller coaster didalamnya.
            Gak terasa waktu menuju pukul 17.50 gak berasa juga gue dapet banyak tiket dari hasil main permainan yang ada di dalam pusat perbelanjaan itu. Akhirnya kita break solat, setelah break solat gue pun melanjutkan sebentar memburu tiket. Setelah dapat satu kantong kresek tiket, gue memustuskan selesai bermain dan kami pun mencari makan diburger king. Sehabis makan kita lanjutkan pulang ke Bekasi. Sekitar jam 22.00 kita sampai di Bekasi lalu gue mengantar temen gue ke stasiun. Sesampainya gue dirumah, tiba – tiba temen gue ini balik dan katanya dia kehabisan kereta sungguh malang nasibnya. Dan akhirnya dia pun terpaksa menginap dirumah uwa gue.


           Pagi harinya dia pun pulang dan gue antarkan ke stasiun kembali. Setelah mengantar temen gue ke stasiun, gue sang tukang ojek pun mengantarkan kaka sepupu ke daerah Blok M untuk melamar kerja. Sehabis solat Dzuhur berangkat lah kita ke Blok M, dengan motor merah matikk kesayangan uwa gue kita menyusuri panas dan teriknya matahari pada siang yang pada saat itu lagi panas – panasnya. Jarak yang gue tempuh untuk sampai kesana itu sekitar 1 – 2 jam dan itupun belum termasuk macet dan lain nya. Dengan menyusuri sempitnya planet Bekasi dan gak sabaran nya orang Bekasi gue pun menikmati jalan nya ya walaupun hati agak kecampur sama emosi gak apa – apa deh sekali – kali gue ke Blok M dari dari Bekasi. Kami berdua sampai lah di tempat yang akan dilamar sama kaka sepupu gue ini. Gue pun dengan muka setengah agak kepanasan menunggu kaka sepupu gue di interview kerja. Untung gue nunggu kaka sepupu itu didalam ruangan coba di luar udah kaya jagung dibakar manis – manis item gitu deh.
            Akhirnya selesai juga interview nya, dengan muka seneng gur pun beranjak dari gedung itu. Setelah interview entah kaka sepupu gue laper atau gimana kita pun mencari makan di daerah Blok M square. Sehabis makan jangan lupa ngopi dulu di salah satu kafe yang diangkat dari sebuah film dan novel. Yap, benar sekali namanya Filosofi Kopi Café. Disana tempatnya asik banget, nyaman juga dan asik buat nongkrong – nongkrong. Gak sengaja gue menoleh ke samping gue pun melihat seorang yang gue kenal dan ternyata itu Arie Kriting (maafkan bila salah penulisan) dengan muka yang ala kadarnya gue pura – pura cool depan dia siapa tau gue diajak main film *ngimpi*. 15 Menit setelah ngopi kita pun melanjutkan perjalanan kembali ke habitat asal kaka sepupu gue. Sambil menikmati macetnya kota Jakarta dengan  muka agak setengah kecapean gue menyusuri jalanan.
               Kita sampai dirumah kaka sepupu gue sekitar pukul 20.00, sesampai nya dirumah kaka sepupu dan uwa gue pun berantem. Awal gue gak tau masalah nya apa dan kejadian gimana, tapi setelah gue telusuri penyebab mereka berdua berantem itu cuma anak kaka sepupu gue ngomong kemasukkan semut. Padahal anaknya kebangun bukan karena semut dengan muka kecapean gue ini gue berkemas – kemas pulang, dikarenakan besok pagi nya gue kerja. Lalu gue pamit dan percekokan itu masih terjadi. Dan pada hari sabtu gue gak ngeliat muka uwa gue dan anaknya . Entah masih berantem entah apa gue gak tau.
       Salah paham. Ya ini sering terjadi dikalangan orang bekerluarga bahkan dikalangan orang pacaran sekalipun. Dan gue akan membahas salah paham dikalangan orang didalam menjalani hubungan atau pacaran.
      Banyak orang mengakhiri hubungan nya cuma gara – gara salah paham dan banyak orang juga berantem ya karena salah paham itu tadi.
          Pacaran, orang bilang itu asik, enak segala macam rupa rasa sampai – sampai lupa dengan batas orang pacaran. Dalam suatu hubungan itu membutuhkan ekstra kepercayaan, kejujuran, keuangan dan lain sebagainya. Dalam suatu hubungan juga yang namanya cobaan pasti ada tergantung kita menghadapi cobaan tersebut. Kuat atau enggak nya itu tergantung dari pasangan itu sendiri menghadapinya kalau kuat berarti dia lolos dari cobaan tersebut, Kalau enggak kuat salah satu caranya dengan mengakhiri hubungan tersebut. Beribu – ribu orang bahkan berjuta – juta orang didunia pasti kebanyakan gagal menghadapi cobaan itu. Entah belum berjodoh sama pasangan nya entah bosen, entah ada hal yang lain.
            Sebuah hubungan itu gak akan seru tanpa berantem dan salah paham apalagi dicampur dengan ketidakpercayaan yang satu sama lain. Banyak sekali gue menemukan hubungan seperti ini dikalangan anak remaja jaman sekarang. Contoh temen gue yang selalu berantem karena sang pacar gak percaya dengan pasangan nya.
Ini salah satu percakapan di telfon dengan pasangan yang kerjaan nya berantem terus :
Co : Sayang, kamu kemarin jalan sama siapa?
Ce : Aaaaaaa..Aaaaku abis jalan sama kakek aku kok sayang.
Co : Masa ? Gak yakin aku kalo kamu abis jalan sama kakek kamu.
Ce : Iya bener kok (dengan pedenya itu cewek ngomong ke cowok nya)
Co : Bukan nya kakek kamu udah meninggal ya?
Ce : *mikir keras* oooh, kamu sekarang udah gak percaya sama aku? Iya?
Co : Lho, kok kamu gitu sih? Aku ngomong nya baik – baik ya sama kamu kok kamu ngotot sih sama aku.
Ce : Lagian kamu gak percaya sama aku.
Co : Enggak , heran aja masa jalan sama kakek kamu, sedangkan kakek kamu dua dua nya udah meninggal.
Ce : *mikir lagi untuk cari alesan ke cowok nya* yaudah kalo aku bukan jalan sama kakek aku kamu mau apa? Mau putus? Yaudah putus aja kalo mau kamu kaya gitu
Co : Ha? Putus ? enggak sayang aku Cuma mau butuh penjelasan aja sama kamu *mencoba meredakan suasana*
Ce : Yaudah makanya percaya dong sama aku !
Co : Iya deh aku percaya sama kamu , jangan marah marah lagi ya sayang ku nanti cepet tua lho.
Akhirnya kelar urusan dengan si cowok, lain dengan cewek yang mergokin jalan sang cowok dengan orang lain.
Ce : Sayang !!
Co : Apa sayang?
Ce : Kamu kemarin jalan sama siapa? Kemarin temen aku ada yang liat kamu jalan sama cewek !
Co : Itu tante aku sayang, bener deh aku gak bohong.
Ce : Masa ? Yakin ? Aku gak yakin sama kamu
Co : Iya sayang beneran temen kamu aja mata nya ditutup make kapas jadi gak terlalu keliatan lihat nya.
Ce : Oh ! * sambil menggerutu gak karuan dalam hidupnya*
Co : Ih cuma dibales oh doang.
Ce : Kenapa gak seneng? Yaudah lah kita putus aja, maafin aku gak bisa jadi yang terbaik buat kamu dan satu lagi semoga dapet yang lebih setia, lebih gak bawel kaya aku, lebih ngertiin kamu, dan lebih cantik dari aku
Co : Oh, yaudah kalo maunya kamu gitu.
Ditutup lah telepon itu sama si cowok.
Sekitar 15 menit kemudian si cewek nelepon ke cowok nya yang sudah menjadi mantan nya.
Ce : Halo !, kok kamu gak telepon aku lagi sih !!! *dengan nada marah dan berharap si cowok minta maaf ke dia lalu balikan kembali*.
Co : Katanya udah putus, kok masih nelepon? Pasti gak mau putus ya dari aku.
Ce : *mikir dengan muka berharap* Ih, kata siapa?! Aku Cuma mau minta barang – barang yang udah aku kasih ke kamu doang. Ge’er ( Gede Rasa) banget sih jadi orang!
Co : Oh.. Yaudah besok aku kerumah kamu buat kasih barang – barang ke kamu. Dan sekalian bukti aku ke kamu kalo aku jalan sama tante aku
Ce : Gak perlu !!
Beberapa kemudian si cowok kasih handphone ke tante nya
Tante Co : Halo, eh kamu apa kabar? Katanya si Reza kamu liat dia jalan sama cewek ya? Aduh kamu salah liat dan salah paham, sebenernya cewek yang kamu liat itu tante tau bukan cewek lain maaf ya kalo tante gak nyuruh si Reza bilang ke kamu takutnya kamu gak kasih atau apa.
Ce : *Dengan muka setengah agak nahan malu sama bingung mau ngomong tante nya* eeeee, baik kabar ku tan hehe, oh iya gak apa apa kok tan hehehehehehe. Yaudah aku mau ngomong lagi ke dia nya dong tan, boleh?
Lalu dikasih kembali handphone nya.
Co : Udah tau sekarang kan alasan nya apa? Padahal aku mau kasih surprise ke kamu tapi kamu nya nuduh aku yang enggak – enggak jadi gak nafsu buat kasih hadiah nya ke kamu.
Ce : Maafin aku, aku salah , aku gak tau kalo itu kamu lagi jalan sama tante kamu sumpah aku gak tau maafin aku
Co : Enggak, udah cukup aku dicurigain sama kamu udah sering aku diginiin sama kamu tapi kamu tetep gak percaya sama aku ( Andai dulu gue bisa ngomong gini yak ke mantan gue). Cukup ya aku mau tidur dulu capek abis bungkusin kado.
Ce : Tunggu , tolong kasih aku kesempatan ya *dengan nada hampir mau nangis padahal udah nangis*
Co : *mikir*
Ce : Kok kamu diem? *nada nya agak tersedu – sedu*.
Dengan rasa kasian dan sayang si cowok sama si cewek alhasil si cowok mau memaafkan ceweknya dengan satu syarat yaitu jangan pernah ngulangin kesalahan nya.
Co : Aku lagi mikir tau, oke aku maafin kamu tapi dengan satu syarat jangan pernah ngulangin kesalahan kamu. Aku maafin kamu karena aku masih sayang sama kamu dan aku juga gak mau kehilangan kamu.
         Akhirnya mereka balikan kembali dan hidup damai. Agak kaya komik ya. Tapi begitu lah kehidupan dalam berhubungan dan berkeluarga pasti ada yang namanya salah paham. Jangankan dalam hal besar, hal kecil pun ada. Misalnya gara gara semut hubungan ibu dan anak jadi agak mereggang, padahal si anak cuma bercanda ngomong itu ke ibu nya tapi ibu nya menanggapi nya dengan begitu serius. Alhasil begitulah yang terjadi mereka berantem dan adu mulut. Begitu juga dalam sebuah hubungan. Begitulah hidup terkadang penuh cobaan yang sangat berat tapi itu harus kita jalani dengan hati yang ikhlas. Ciatttttt


Saturday, 6 August 2016

Cinta Monyet

Gue bingung sama diri gue sendiri. Bingung kenapa gue selalu jomblo, deket samua cewek tapi gak berani nembak alias ungkapin perasaan ke cewek yang selalu deket sama gue. Gue takutnya dikutuk sama salah satu mantan gue karena dia kecewa sama gue. Makanya dia mengutuk gue sampai kurun waktu yang sangat lama dan gak tau kappa gue bisa dapetin pacar. Entah lah hanya gue,tuhan, dan mantan – mantan gue doang yang tau ini semua.
     Udah hampir satu tahun lamanya gue menjomblo, kalah sama adek – adek sepupu dari nyokap gue. Mereka aja yang rata – ratanya dari anak SMP sampai lulus SMA ini udah punya pasangan. Ya, walaupun cinta – cinta monyet sih, wajar lah namanya anak baru gede atau Abege.
     Dulu gue pernah juga yang namanya merasakan cinta monyet. Cinta monyet adalah istilah yang muncul pada kalangan anak muda, anak remaja, Abg – Abg labil, maupun anak kecil yang masih SD. Bayangin aja kalo anak kecil SD udah main cinta – cintaan dan gue pernah sih ngalamin itu.
    Sewaktu gue masih duduk dibangku sekolah, lebih tepatnya sih jaman SD. Jaman yang dimana muka gue masih unyu – unyunya dan gemuk – gemuknya. Waktu gue kelas 2 SD, gue pernah suka sama temen sekelas gue. Namanya Alifah, dulu gue sering ngeliatin dia dan gue juga nyium – nyiumin bangku dia. Entah apa yang gue ciumin dibangku dia.
    Setelah beberapa lama gue dan temen SD sekaligus tetangga dirumah lama gue ini mencoba nulis surat cinta ke dia.
     Eiya, By The Way any Busway. Gue belom ngenalin temen SD sekaligus temen main gue dari TK ini ya. Oke kalo gitu gue kenalin dulu biar enak. Namanya Farhan, dulu kita sering main bareng. Dia juga tetangga lama gue dulu, kita juga kenal udah dari kecil. Main bareng, sekolah bareng sampai berantem bareng kita. Enggak deng bercanda doang kalo yang satu ini hehe, pokoknya kita sering bareng – bareng dulu.
     Terus dia pindah, dulu pindah nya juga gak terlalu jauh. Dia pindah di daerah Kemanggisan itu dulu. Sekarang dia udah di Purwakarta. Lama gak kontek – kontekan sama si Farhan ini, akhirnya gue kontek –kontekan lagi sama dia. Berawal dari smsan dan Alhamdulillah sampai sekarang masih kontekan ya walaupun belom pernah ketemu lagi sih.
    Lalu kami berdua nulis surat cinta ke dia. Dengan tulisan ala kadarnya dan kata – kata nya yang  juga ala kadarnya, kami pun kirim surat itu kerumah nya. Tapi, sebelum kita kirim surat cinta nya, kita beli amplop dulu biar kelihatan nya agak rapi dan gak terlalu jelek – jelek amat. Terus surat pun kita masukin surat cinta itu ke rumah nya. Kita masukin surat nya dengan perasaan yang lembut serta halus. Oke agak jijik sebenernya sih.
    Gue juga gak tau respon apa dan tanggepan nya dia liat itu surat. Entah dibaca dengan muka jijik nya atau mungkin bisa aja surat nya dibuang sama pembantu nya  atau ortunya.
    Waktu mulai berjalan, bulan pun berganti dan kenaikan kelas pun dimulai. Ini mungkin momen yang gue paling gak suka daridulu sampai sekarang. Gue harus berpisah  dikenaikan kelas ini. Perpisahan adalah hal yang gue paling benci. Karena perpisahan merupakan dimana kita harus meninggalkan  teman – teman yang menurut gue udah nyaman dan klop banget sama mereka. Dengan sangat terpakasa gue harus berpisah dengan temen – temen yang udah selama 2 tahun ini menuntut ilmu bareng.
      Tahun ajaran pun dimulai, dan gue juga memulai dengan lingkungan rumah dan sekolah yang baru. Gue harus kenalan sama temen – temen rumah serta sekolah yang baru, beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan pokoknya banyak deh yang harus gue mulai. Dan gue pun bersyukur, gue dapet temen – temen sekolah yang asik dan enak.
       Banyak kelakuan nakal – nakal yang gue sering alamin sama mereka. Dari gue berantem sama temen sekelas, main basah – basahan bareng , main ke tempat terlarang sampai akhirnya gue disuruh sama guru gue manggil orang tua. Pokok nya selama 6 tahun gue sekolah dan Alhamdulillah gue selalu naik kelas walaupun gak pernah dapet ranking, tapi gue tetep seneng dan bahagia.
      Terus saat gue kelas 6, gue ketemu dengan cewek main dikomplek.  Gue selalu ngeliatin dia, main bareng, bercanda – bercanda dan lain sebagainya.
       Sampai akhirnya, gue pun mencoba ngungkapin perasaan gue dan gue tau pasti dia gak suka sama gue. Dan gue dengan cuek nya coba nembak dia. Dengan bantuan temen gue juga, lalu kami jadian ya tapi pada akhirnya gak berlangsung lama.
  Tepatnya waktu itu sore sekitar jam 4 – stengah  5, gue putus sama dia. Dalam kurun kurang dari sehari gue pacaran sama dia. Mungkin itu pacaran tersingkat gue sama dia.
      Beranjak dari masa SD, tepatnya jaman SMP. Jaman dimana kita lagi alay – alaynya dan pada jaman gue juga Alay pun lagi ngehits – ngehitsnya. Gue pun udah move on dari dia dan mencoba mencari – cari sasaran berikutnya. Akhirnya gue menemukan nya walaupun enggak sampai jadian. Lebih tepatnya waktu pertama kali MOS atau bisa dibilang Masa Orientasi Siswa. Iya, waktu gue sempet ngobrol sama dia dan gue tertarik sama dia.
  Sampai akhir masa MOS berakhir dan pemilihan kelas, gue berpisah sama dia untuk kurun waktu yang sebentar, soalnya gue ketemu lagi sama dia karena gue dan cewek yang gue sukain sekelas sama dia. Gue gak tau dan mungkin gue yang  Ge’er kali ya. Dia sering senyum – senyum setiap gue ngeliat ke belakang. Emang cewek yang suka itu duduk dibelakang.
     Tiba waktu yang tepat untuk gue nembak dia. Gue nembak dia dari sms, begini kata – katanya waktu gue nembak cewek yang gue suka.
‘ Hey, gue udah lama suka sama lo dan gue mau bilan sekarang. Lo mau gak jadi pacar gue?’
‘Sorry ya gue gak bisa, gue gak suka sama elo. Mending kita temenan aja’
 Mungkin patah hati gue yang pertama kali, walaupun gak terlalu sakit – sakit banget.
     Abis itu gue ngelupain dia. Enggak berselang lama kemudia gue pun dikenalin cewek sama temen pengajian gue. Lalu gue pun dikasih nomer hp nya, dan gue sms dia untuk membuka percakapan.
     Setelah beberapa lama kita PDKT, akhirnya kita pun jadian. Ya pasti seneng lah orang jadian, kami jadian agak lama.
     Lalu, setelah kami jadian lama, cewek gue naksir sama temen gue. Dengan diam – diam mereka jadian. Setelah itu kabar mereka jadian mulai ramai diperbincangkan sama temen – temen gue. Awalnya gue gak percaya sama omongan mereka, terus gue mencoba mencari tahu informasi dari temen terdekat nya. Akhirnya gue memilih putus dari dia.
Gue pun pertama kalinya merasakan galau yang amat sangat terasa pada jaman sekolah. Sampai gue curhat ke salah satu temen main gue, disitu gue  pun gak kuat sama omongan nya dan akhirnya gue nangis. Saking gak kuat nahan rasa kepengen nangis.
  Lalu dia mendekat ke gue.
   ‘ Makanya jangan mau diperbudak sama cewek ki.’
    ‘ Iiiiya *dengan nada agak terputus – putus efek nangis.’
Darisitu setiap gue mau nembak perempuan pasti bilang.
  ‘ Elo itu mirip sama mantan gue.’
   Gak tau mirip darimana nya dan dari segi apa miripnya sampai gue dulu setiap mau nembak cewek bilang kaya begitu.
    Naik ke jenjang lebih tinggi lagi yaitu kelas 2, gue banyak menemukan sesuatu. Mulai dari temen sekelas yang akrab sampai sekarang, arti playboy, sampai sahabat baru yang sampai sekarang masih kontek – kontekan semua.
    Disini gue mencoba menjomblo. Dan pada akhirnya gue jadian lagi sama seorang cewek. Katanya si dia yang suka gak tahu dari segi apa dia ngelihat gue. Berapa bulan kita jadian dan ketemu lah gue sama cewek yang sekarang udah jadi mantan. Gue disitu kenalan dengan dia dan jadian sama dia dengan diam – diam, sama kaya mantan gue yang dulu pernah lakuin ke gue.

    Akhirnya gue ketahuan sama pacar gue dan yang sekarang juga menjadi mantan gue. Disana lah gue harus memilih. Dan terpilih lah cewek yang gue kenal dari social media facebook untuk melanjutkan hubungan.
     Jujur gue sempet bingung dan canggung buat memilih, toh hati gue lebih srek dengan dia serta gue sayang sama dia. Gue lanjutin hubungan pacaran itu sampe ke jenjang SMK. Hampir 3 tahun gue ngejalin hubungan sama dia, setelah 3 tahun lebih pacaran akhirnya kita putus. Mungkin faktor gak cocok dan sering berantem menjadi hubungan gue dan dia meregang. Akhrinya kita memilih putus. Entah break atau putus yang jelas sama aja.
      Lalu gue dikenalin cewek sama sahabat gue dan itu gak berlangsung lama. Gak tau karena hal apa gue gak lama sama dia.
       Gue sama mantan yang ini sempet balikan, namun kandas alias putus lagi putus lagi. Sempet juga kita kontek – kontekan dan gue juga sempet bilang kalo gue janji setelah lulus sekolah bakalan balikan sama dia. Tapi itu cuma wacana aja. Gue lost kontek sama dia dan gak tau kabarnya.
     Sampai akhirnya gue ketemu dengan yang mantan membenci gue yang gue sendiri gak tau dari segi apa dia bisa membenci gue.
     Cinta monyet, adalah cinta yang hubungan yang tidak terlalu serius, perasaan suka yang hanya sesaat yang biasanya dialami anak – anak, muda dan remaja terhadap lawan jenisnya.

      Malu – malu merupakan salah satu ciri dari cinta monyet. Biasanya perasaan malu – malu ini dialami sama anak – anak. Contoh nya waktu gue ngasih surat ke temen SD gue, nyatain perasaan ke orang yang gue suka yang ujungnya ditolak sampai disoraki temen – temen karena ketahuan kita suka cewek yang kita suka.

Sunday, 17 July 2016

Patah Hati

    Patah hati, mungkin  orang pernah merasakan apa itu patah hati. Patah hati adalah suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskan sakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.

    Orang patah hati pasti merasakan kegalauan yang amat sangat galau, diantara kegalauan orang – orang biasa sering galau . Kebiasaan sehari – hari orang yang enggak patah hati pasti beda banget sama orang yang patah hati misalnya, dalam hal makan. Orang yang enggak patah hati sama yang patah hati pasti takaran makan nya berbeda, biasanya dia makan biasa 3 kali sehari bahkan lebih dari itu dan ketika orang tersebut itu merasakan patah hati pasti takaran makan nya biasa 3 kali sehari itu berubah menjadi sehari sekali  bahkan, enggak makan sama sekali tapi itu tergantung orangnya sih bisa jadi malah kebalikan nya. Ciri – ciri selanjutnya yaitu dari mendengarkan musiknya, yang awalnya dia ceria terkadang suka bengong dan sebagainya, suka mengurung diri nya dikamar lebih banyak menghabiskan waktu dan tissue dikamar ketimbang keluar hangout atau main sama temen – temen nya, mandi nya lama entah itu dia nangis karna patah hati atau hal lain nya.

     Gue pun pernah merasakan patah hati entah patah hati terhebat seperti  judul  buku  Raditya dika Koala kumal atau patah hati terbadai  dan lain sebagainya. Kenapa gue sebut patah hati terhebat,terbadai? Karena disaat gue lagi sayang – sayang nya ke pacar gue, gue ditinggalin begitu aja kaya orang buang sampah dipinggir jalan yang seenaknya aja dan tanpa dosa. Sering banget gue mikir kenapa  dia ninggalin gue gitu aja, gak tau letak salah gue dimana, emang dulu sering buat kecewa  dia ya maklum pasti yang namanya ngejalin suatu hubungan pasti banyak bumbu – bumbu  seperti  berantem, kecewa,selingkuh,salah paham dan lain lain. Ngejalin suatu hubungan emang kurang sedap tanpa bumbu – bumbu yang tadi gue sebut ,kebanyakan  orang yang patah hati pasti gara gara putus cinta dan pasti salah satunya, yak karena salah satu dari beberapa bumbu yang gue sebutin tadi.
   Semua orang pasti punya konflik sama pasangan nya masing – masing, entah masalah apa yang datang ke mereka sampai akhirnya mereka berpisah untuk selamanya.

    Gue sendiri  udah kedua kalinya ngalamin yang namanya patah hati, bukan karena ditolak cewek melainkan ditinggal sama orang yang gue lagi sayang – sayang nya. Mungkin patah hati yang pertama kali enggak terlalu sakit dan gak terlalu membuat gue galau sambil sampoan dikamar mandi sambil nyanyi lagu – lagu galau yang hits. Emang kesalahan nya ada dari gue pribadi makanya gue gak terlalu memikirkan tapi, tetep aja gue gak bisa move on dari mantan  gue yang udah ngajarin kesetian, ketulusan,sampe sampe gue berhenti ngerokok gara – gara mantan gue yang satu ini hebatnya lagi dia sabar ngehadapatin gue yang baperan serta emosional pada zaman nya. Untuk patah hati selanjutnya ini yang paling fatal sampai -  sampai gue gak bisa move on, galau terus, bahkan sakit. Mulai dari sakit karna gak makan sampai sakit hati karena omongan  dia yang tajem setajem silet bahkan setajem pisau pemotong daging. Dia ini emang orang nya jutek banyak orang yang deketin tapi  agak takut karena  kejutekan nya tapi , gue serta mantan – mantan nya orang yang bisa menaklukan dia layaknya harimau yang dijinakin sama pawang.

         Gak tau kenapa dari dulu gue suka banget sama cewek yang rada – rada jutek, entah banyak chemistry (sorry kalo salah dalam penulisan) yang gue dapet gak tau gue yang terlalu cuek dalam mencari cewek. Dari situ lah gue mulai menaruh hati dengan mantan gue yang satu ini. Berawal dari tatap – tatapan gak jelas sampai akhirnya muncul benih – benih cinta dan berakhir dengan ketragisan yang amat sangat membekas dihati gue sampai saat ini. Dan sampai sekarang  gue gak tau alesan dia ninggalin gue begitu aja.

      Ada beberapa kesalahan yang mungkin gue udah maafin. Gue juga enggak menyimpan dendam sedikit pun ke mantan gue ini. Sampai mendengar dia mau nikah aja gue bahagia, karena prinsip gue kepada mantan – mantan gue ialah “ Lo bahagia begitupun gue”. Itu prinsip yang gue pake sampe sekarang buat para mantan gue yang saat ini udah bahagia dengan yang lain. Ya walaupun agak nyesek sedikit sih.

     Patah hati yang sering orang lain dan gue alami akibat apa yang dulu pasangan nya lakukan membuat pasangan nya berbeda di mata orang dan gue. Gue dulu pernah jatuh cinta pada seseorang perempuan cantik, baik, dan bisa gue percaya. Namun, setelah semua terjadi, dia berubah menjadi orang yang lain. Gue merasa asing.

     Dalam kehidupan seseorang pasti bakal merasakan yang namanya patah hati, Mungkin dari kalangan remaja sampai kalangan orang tua yang umurnya gak tau sisanya tinggal berapa. Temen gue salah satunya, dia diselingkuhin sama pacarnya. Lalu dia ditinggalin gitu aja sama kaya gue. Terus sahabat gue dari smp, dia putus karena beda keyakinan agama. Mereka udah lama pacaran dan ujungnya putus juga Dia sempet galau gak karuan. Mulai dari nangis sampai 3 ember, garuk – garuk bantal kamarnya dan akhirnya dia gagal move on.

    Lalu gue! Iya gue seorang calon penulis entah suksesnya kapan, mahasiswa yang tampan nya pas pasan serta gagal move on ini pernah merasakan yang namanya patah hati. Gue ditinggal jadian sama mantan gue sewaktu gue lagi jaga abang sepupu dirumah sakit. Berawal gue stalking – stalking instagram mantan gue. Setelah gue liat – liat Instagram nya, ternyata dia udah jadian dengan yang lain tanpa ada kata putus yang terucap dari mulut mantan gue yang satu ini.
   Ada juga selain gue, yaitu sepupu gue. Mereka putus sehari sesudah ngedate. Gak tau alesan nya kenapa dan apa sebabnya kenapa dia mutusin sepupu gue gitu aja. Emang ya yang namanya cewek suka begitu. Sepupu gue bercerita banyak tentang mantan yang satu ini. Sambil dia mengantarkan gue membeli minyak rambut alias “pomade” (bahasa gaul dari minyak rambut). Dan juga mengancam mantan – mantan nya yang putusin dia dengan seenak jidat nya dengan bahasa nya sendiri dia bersenandung “ Pokoknya kalo udah kerja gue bakal geber ke mantan – mantan gue yang udah mutusin gue “. Dengan muka gak tau dan sok tau gue pun menggangguk dan mengiyakan perkataan nya. Mudah – mudahan aja sih jadi kenyataan.

    Terkadang gue suka terdiam didalam kamar. Lalu kenangaan lama mampir tanpa permisi, wajah gue dulu sewaktu pacaran tiba – tiba terbayang dikepala. Semua janji yang pernah gue ucapin ke dia begitupun sebaliknya, seperti teringat kembali. Semua ucapan selamat malam dan selamat tidur, semua pelukan ketika kami bertemu melepas kangen satu sama lain, pelan – pelan terbayang satu per satu seperti film yang sudah lama tidak ditonton. Gue gak paham, kenapa gak nyangka dia ninggalin gue gitu aja, sampai sekarang gue belum paham juga.

    Dua orang yang dulu pernah pacaran, tetapi sekarang buat gue itu dia adalah orang asing yang pernah datang ke kehidupan gue.

    Gue memandangi ke langit -  langit kamar, menunggu jawaban atau nyamuk datang. Lalu datang nyamuk, bunyinya bising memecah keheningan, Bunyinya seperti seseorang merasakan patah hati.

Wednesday, 18 May 2016

UTS YANG AwakWard



Hari ini terakhir gue Ujian Tengah Semester atau UTS. Dan hari ini pula gue ngalamin kejadian yang bisa dibilang biasa aja buat saudara saudari sekalian tapi, bagi gue adalah sebuah kejadian yang entah gue ungkapin dengan mimik muka ketawa, jijik,sedih atau sejenis lah pokoknya mah. Lansung aja ya dengerin curhatan gue yang biasa tapi agak AwakWard banget ini Cekidrott !!

Rabu 18 Mei 2016 adalah suatu kejadian yang buat entah bikin merinding, nahan ketawa, jijik, sedih , seneng atau sebagainya karena baru pertama kali seumur hidup gue dan mungkin bagi elo pada sih biasa aja dan hal yang lumrah untuk diketahui. But, bagi gue this is first time gue ngalamin kejadian yang gue bilang AwakWard pake special telor ayam kampung. Gue jalan ke kampus siang karena admin kampus lagi sakit typus, dan gue sebagai mahasiswa teladan dan suka menolong ini dateng siang – siang sehabis solat Zuhur dan jemput adek gue pulang sekolah. Perjalanan yang gue tempuh dari rumah untuk sampai ke kampus itu butuh perjuangan, karena harus menempuh 7 samudra , 7 gunung, 7 lautan kutempuh (ninja hatori kali) enggak deng bercanda hehe. Perjalanan ke kampus dari rumah gue itu sekitar ya kira – kira 1 jam ada kali ya itupun kalo jalanan gak terlalu macet, Seandainya macet bisa 1 jam lebih, titik macet nya itu disekitar pasar Parung arah ke Sawangan Depok. Emang dsitu biangnya macet deh enggak pagi, siang, sore ataupun malam sama aja deh pokoknya dan harap bersabar kalo ngelewatin jalan itu hehe. Setelah menumpuh waktu sekitar 1 jam akhirnya gue pun sampai tempat tujuan yaitu kampus gue sendiri. Disini gue pun stand by kalo terjadi apa – apa dengan teh Khanti ini (teh Khanti admin kampus) . Seperti biasa sambil menunggu jam kuliah gue. Oh iya by the way gue kuliah malem atau sering dikenal dengan kelas karyawan gue ambil kelas karyawan itu karena gue bisa sambil kerja juga, alhasil gue belum dapet kerjaan sampai saat ini. Susah ya nyari kerja itu tapi gue gak pernah nyerah untuk mencari pekerjaan sampai dapat mudah – mudahan aja sih dapat secepetnya Aamiin.

Oke kita balik ke topik sebelumnya, akhirnya siang berganti sore begitupun sebaliknya sore berganti malam. Dan malam hari pun tiba dan jam kuliah gue pun juga tiba HaHa, ets jangan seneng dulu karena disini gue lagi menderita. Gue terkena gigitan pasukan ant-man. Pasukan ant-man itu adalah pasukan semut merah yang seandainya gigit sakit plus bentol – bentol gede banget wah, pokoknya lengkap deh hidup lo kalo digigit semut itu. Entah darimana semut itu berasal hingga bisa hinggap ditubuh gue yang manis ini. Dari awal gue ngerjain Uts sampai selesai gue garuk – garuk kaya monyet belom mandi seminggu. Penderitaan gue selesai setelah pasukan ant-man gue bunuh dengan kekuatan pencetan tangan serta garuk – garuk yang agak ampuh menghabiskan semua semut – semut yang ada dibadan gue ini. Dikira badan gue gula atau makanan kali ya mentang – mentang muka gue yang manis ini dikira kue cubit atau kue pancong kali makanya badan gue dikerubutin kaya kue cubit yang jatoh ke lantai hasyem hasyem. Lalu gue pulang pamit ke temen – temen untuk pulang dan buru – buru mau mandi karena serangan ant-man squad yang kampret ini. Dalam perjalanan itu gue ngebut kaya tukang ojek lagi bawa penumpang yang udah telat ke acara atau ke kantor. Nah, sebelum sampai rumah gue sempet berenti dipinggir jalan sebelum hotel parung yang konon dipake ya gitu deh pokoknya. Setelah gue berenti lalu pegang hp dan ngeganti lagu yang ada diplaylist hp gue, tiba – tiba ada yang manggil dengan sebuta “ a’a” maklum lah ya urang sunda kalo manggil a’a. Dengan make up ala cabe – cabean serta alis nya yang tebel kaya aspal jalanan Parung, sontak gue pun melepas headset yang ada dikuping gue sebelah karena denger ada yang manggil gue dengan sebutan itu, awalnya gue kaget pas liat spion ada 2 orang cewek naik motor berhenti dibelakang gue, lalu gue buka headset dan menengok kebelakang ya lebih tepatnya nengok kearah cewek yang ada dibelakang itu. Dan salah satu dari mereka ngomong ke gue. Berikut percakapan gue dengan mereka ( Keterangan CJP = Cewek Jalan Parung) gue gak tau nama mereka.

CJP : A’a, kira – kira dia manggil sampe 4kali
  
Gue : (lepas headset) iya, kenapa?

CJP : Mampir dulu yuk (dengan muka – muka nakal dan manja)

Gue : Ha? Hehe enggak lain kali aja ya ( lalu gue tancap gas pol motor gue)
  
Kira – kira begitu percakapan gue dan CJP tersebut.

Dengan muka entah mau menggambarkan mimik muka gue dengan emot nahan ketawa, jijik , atau apalah intinya gue shock , kaget sekagetnya. Seandainya kalo ajak kenalan , kasih tau nama, tukeran pin bbm dan sebagainya dulu sih gak apa – apa ya lho, ini baru ketemu dijalan sekitar 10 menit aja diajakin mampir waduh, bahaya banget menurut gue. Mungkin sebagian orang mah ini gak bahaya tapi gue ini bahaya karena dia punya niat yang gak bisa masuk dipikiran kita, entah dia mau ngerampok kita, entah dia mau ambil duit kita ya kan gak tau. Maka dari itu untuk kalangan ababil, remaja dan setingkatnya kalo mau berhenti liat – liat situasi dulu deh takutnya kalo gak liat – liat dulu mah bisa jadi sarang kejahatan bagi kalangan perampok, pembegal, pencuri, serta pemerkosa. Ingat kata bang napi : Waspada lah Waspada lah !!!!

Wednesday, 11 May 2016

2016 Teenager's



2016 Teenager’s
2016, alayers makin merajalela.
2016, bully-ers makin menjadi-jadi.
2016, behel udah gak jaman (gantinya rantai keteng motor).
2016, motor-motor mahal di bongkar sampe keliatan gak beda jauh sama kucing belom makan 3 kali puasa 3 kali lebaran (kucingnya bang toyib kah? so awesome).
2016, banyak yang make bahasa inggris di media sosial tapi grammar-nya mirip bahasa yunani kuno (R.I.P. Google translate).
2016, tempat ibadah makin sepi (tempat dugem makin rame, you know laahhhh....).
2016, kalo lagi galau nge-retweet account-account twitter yang isinya kata-kata galau (genius).
2016, para jones (baca : Jomblo Ngenes) suka doa minta ujan yang gede pas malem minggu.
2016, tas Jancrot banyak banget yang beli (mahal iya awet kaga).
2016, pamer couple (baca : pasangan) di media sosial (kasian yang jones, tong, neng).
2016, yang masih sekolah sd aja udah pacaran, bayangkan bung gue aja kalah.
 
yah, cuma segitu yang gue tau tentang apa yang dilakuin remaja-remaja di tahun 2014 ini. Gue bakalan bahas satu-persatu mulai dari “alayers” yang semakin merajalela.
Elo mungkin udah tau arti alay kan? So, gue gausah jelasin lagi tentang apa itu alay (emak gue aja tau, masa elo kagak? kudettt....). Akhir-akhir ini gue ngeliat makhluk-makhluk nan eksotis dan membahana ini makin berkeliaran, entah mereka sekadar cari sensasi atau ngikutin gaya/trend jaman sekarang. Tapi kenapa harus bahasa Indonesia kita yang jadi korban para “alayers” ini?
Mulai dari kata “kali” diubah jadi “keles”, bahasa indonesia yang gak ada di kamus bahasa Indonesia juga jadi korban, contohnya kata “dong” berevolusi jadi “donk” melewati jaman es sampe jadi “donq” dan yang terakhir, yaitu “dund”.
Engga cuma bahasa Indonesia aja yang jadi korban “alayers” ini, bahasa Inggris juga jadi korbannya. Kata slow (baca : lambat, santai.) diubah jadi “selow” kadang juga ber-kamuflase jadi “selauw” dan yang terakhir jadi “woles”

Kalo kita gabungin antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang udah di-alay-kan, maka akan terjadi sebuah reaksi ke-alay-an dimana kata “keles” dan “woles” menjadi satu. Dan akhirnya terciptalah suatu zat mutakhir dari reaksi tersebut, yaitu “woles keles”. OH GOD MY EYES! stop do that from now!

Semisalnya elo pake kata “keles” dan “woles” disaat elo lagi naek kendaraan umum, contohnya metromini atau kopaja pas elo ditanya dan kebetulan saat itu tujuan elo itu kali deres gak mungkin kan elo bakalan ribut kayak gini sama kenek metromininya?! :

KenekMetromini (KM) : “bang, bang? ongkosnya bang.”
Elo : “oh iya bang, nih.”
KM : “turun dimana bang?”
Elo : “hah? keles deres bang.”
KM : “keles deres? dimana tuh? deket rawa monyet bukan?”
Elo : “ish, masa gak tau keles deres sih bang?!”
KM : “mana gue tau?! emang gue emak lo?” *nyiapin uang receh*
Elo : “kudet banget sih lo bang, kali deres!”
KM : “kudet apaan bang? kurapan dekil item? nah gitu kek gue jadi ngerti!”
Elo : “kurang update!” *nelen uang receh*
KM : “elo laper bang? duit receh gue elo telen juga. Baru pengen gue sambit ke jidat elo.”
Elo : *lompat dari metro*
Gimana? Pasti freak banget kan kalo misalnya itu kejadian beneran sama elo cuma gara-gara pake kata alay. Makanya, alay-lah pada tempatnya (nyontohin kagak bener lo).
Oke kita ke point berikutnya yahhh. 

Para “bully-ers” yang makin menjadi-jadi. Gue udah pernah bahas tentang “Bully” di bab sebelumnya, tapi no problem lahhh, gue bakalan bahas lagi di bab ini, elo cukup duduk manis aja sambil ngenyotin es balok. Bully-ers itu sekelompok orang atau individual yang hobinya nyari masalah, atau lebih tepatnya nyari kesalahan orang lain untuk dijadikan masalah. For example, elo post foto ke twitter dan kebetulan di foto itu elo lagi selfie. Tiba-tiba temen elo atau orang yang gak elo kenal (biasanya sih disebut “stranger” sama Ncing google) nge-bully foto elo. Yaaa, paling foto elo dibilang mirip plastik abon lah, keranjang tape lah, salep borok lah, obat salah bantal lah. Pokoknya yang berbau jelek semua di semprot ke elo, dan itu cuma gara-gara foto selfie elo. So ironic, bukannya kita bebas ya nge-post apapun ke media sosial? Yang penting konten positif kan? Apa foto selfie itu negatif buat orang lain? Ya kalo elo foto selfie sambil nulis nama orangtua temen elo di dada elo (khusus cowok nih) sih wajar kalo elo di jadiin Kopi Tubruk ala warga media sosial, entah ditubruk pake apa yang penting elo nyusruk (baca : Jatoh dengan posisi yang sangat manusiawi).

Agak wajar kalo temen elo yang nge-bully, tapi kalo orang lain yang nge-bully, dan terlebih lagi elo gak kenal orang itu, tiba-tiba nge-bully elo pake kata-kata kasar (contoh kata-kata kasar : ah batu lo! atau, ah triplek hajatan!). Elo sebagai pengguna media sosial juga pasti risih dengan keberadaan si bully-ers ini.

Enggak sampe disitu aja area bully mereka, di dunia nyata juga banyak para bully-ers yang semena-mena nge-bully anak orang (salah nggak di bully, kasian, mending elo jajanin). Gue juga pernah kena bully sama temen gue sendiri, kejadian ini tuh pas gue masih SD, berhubung badan gue dulu nyaris mirip combro, lonjong gak jelas gitu. Dan sekarang badan gue mirip Taylor Lautner (yang main Tukang Bubur naik Tukang Jamu itu kan?). Di bully-nya pun gak cuma sama 1 orang, bukan 2 orang! bukan 3 orang! tapi 4 orang! (bukan iklan promo woy!). Oke, serius, gue di bully sama 1 orang dan dia itu terkenal sebagai “jagoan” sekolah sebut aja Pelor (kepanjangannya : Nempel Molor). Ceritanya begini, pas gue lagi istirahat, gue ke kantin dan beli mie goreng. Karena gue itu punya maag akut, jadi gue gak berani pake saos, tiba-tiba si Pelor bilang gini :
Pelor : “Dih, gue mah malu badan gede takut saos”
Gue : “yang makan gue ini”
Pelor : “yeh! gendut nyolot lagi lo!”
Gue : *diem*
Pelor : “bocah sih cupu banget” *nyenggol*
Gue : “santai dong!” *senggol balik*
Pelor : “nyolot lo, yeh! Ribut sini lo!” *lempar mangkok*
Gue : “nggak niat!” *Matrix style*
Akhirnya kantin itu rame, bukan rame gara-gara jajanannya enak, juga bukan rame gara-gara gue berantem sama si Pelor di kantin, tapi karena anak-anak yang lain sibuk nontonin kita lagi “Matrix Style” di kantin (dan lempar mangkok pun berlanjut).
Ngomongin bully-ers nggak ada abisnya, lanjut ke point selanjutnya aja deh biar nggak bete, hehehe.
Behel udah gak jaman. Oke, di tahun 2013 lalu kita sering liat anak-anak muda mulai dari SMP sampe SMA atau mungkin anak kuliahan juga rata-rata pake behel. Katanya sih trend, trend bapakmu! (mulai emosi). Pake behel itu ada sebab medis-nya, kayak misalnya gigi gingsul alias nggak rata, nah, pake behel adalah solusinya. Itu juga tujuannya untuk memperbaiki susunan gigi, bukan buat memperbaiki penampilan pas selfie. Lagipula pake behel kalo punya gigi bagus buat apa? sama aja elo punya mobil Ferrari tapi dibungkus pake body Kopaja, sayang kan? Yang ada kesannya malah freak atau malah bisa dibilang norak. Kalo buat cewek itu sering banget dibuat fashion, katanya biar lebih keliatan oke. Okelah kalo buat cewek-cewek yang mukanya berada (maksudnya antara mulut sama mata nggak tukeran posisi). Tapi kalo buat cewek-cewek yang bisa dibilang rada-rada atau yang sering orang-orang sebut “cabe-cabean” itu, keliatannya kayak kucing ketumpahan minyak rem, bagus nggak aneh iya. Kadang kalo gue ketemu atau papasan di jalan sama cewek kayak gitu, batin gue cuma bilang : tenang bro, itu cuma imajinasi.
Model behel ini juga banyak macemnya, gue sendiri sempet bingung, ini behel, apa teralis pager rumah? Dari model cabe nyempil sampe model pasir proyek (kau bayangkanlah sendiri). Warnanya juga nggak kalah rame, 1 box krayon juga kalah banyak (berlebihan memang, tapi sebuah kenyataan). Udahlah, just be yourself aja, lebih gampang, lebih simple, dan lebih oke.
Next point, a non-dressed motorcycle atau yang paling sering kita denger Motor Racing abal-abal. Sebenernya motor jenis belalang tempur ini udah merebak dari tahun-tahun sebelumnya, tapi di tahun ini motor yang katanya buat balap atau gaya-gayaan ini merebak dengan begitu pesatnya, mungkin ini efek dari kurangnya penyuluhan KB oleh RT/RW setempat (elu kata prostitusi! pake KB segala).
Ketika pembalap MotoGP atau pembalap motor lainnya berlomba-lomba membuat body/chassis motor yang paling mutakhir, di Indonesia para pemuda/pemudi-nya berlomba-lomba siapa yang motornya paling kerempeng (baca : kurus kering) dia yang menang. Disaat pembalap dalam negeri mempromosikan velg motor yang paling aman, tetapi pemuda/pemudinya lebih memilih velg jari-jari yang ukurannya gak beda jauh sama velg sepeda tukang jamu. Please, don’t do that again. Mending dari pabrik kita beli batangan besi-nya aja terus kita rancang sendiri di rumah, kalo kaya gitu kan lebih mirip maenan anak SD yang harganya seribu, sekali pasang rusak bilang ke ibu.
Di sisi lain, selain makin banyaknya motor jenis ini di Indonesia maka makin banyak pula produk pemuda/pemudi yang dikhususkan untuk motor jenis ini, produk itu tidak lain tidak bukan adalah Terong-terongan dan Cabe-cabean (standing applause). Entah apa yang menyebabkan anggota legislatif dari dapur ini jadi terkenal.

Setiap kali gue lagi jalan keluar, entah itu hangout, ke tempat latihan, ke rumah temen atau sekedar ke warteg langganan untuk ngutang lagi, pasti gue selalu ketemu sama “a non-dressed motorcycle” ini.
Ciri-cirinya gampang di hapalin kok, gue kasih tau beberapa supaya elo nggak penasaran (jujur, pasti elo sendiri sering ngeliat “a non-dressed motorcycle” ini kan?)
Yang pertama, Suara knalpot nyaring. Ya kurang lebih mirip kucing lagi buang hajat lahhh.
Yang kedua, Lampu mati. Gak usah heran kalo polisi ngejar-ngejar motor kaya gini, lampu udah bagus malah di copot.

Yang ketiga, Body/chassis di copotin sebagian. Entah apa maksudnya, mungkin supaya keliatan kalo dia belinya nyicil (lebih tepatnya body dan motor dijual terpisah).

Yang keempat, Jok-nya dibuat setipis mungkin, atau yang lebih parahnya dari fiber glass/papan. Gue sih mikirnya supaya pantat mereka itu rata sama jok, tapi lebih jelasnya tanyakan pada mereka. Rasanya gak beda jauh sama jok odong-odong.

Yang kelima, Ban sama Velg yang ukurannya gak beda jauh sama ban sepeda tukang jamu. Awalnya gue mikir ban sepeda ontel di pake, eh ngga taunya emang beneran ada. Alasan mereka pake ban ukuran ini mungkin supaya menang kontes sepeda jamu nanti pas 17 agustus-an.
Oke, itu beberapa ciri-ciri “a non-dressed motorcycle” dari gue, semoga elo bukan termasuk yah.
Next point, banyak orang yang pake bahasa inggris tapi grammar-nya.... (silahkan pikirkan sendiri). English language, bahasa internasional yang kita pake saat ini. Kita juga dituntut untuk bisa berbahasa inggris, entah itu di sekolah, kantor, ataupun lingkungan sekitar kita. Padahal kita sendiri adalah orang pribumi atau lebih tepatnya orang asli Indonesia, yah namanya juga dunia Internasional.
Nah, mungkin gak cuma gue aja yang sering ngeliat beberapa kasus di dunia maya entah itu di Facebook atau Twitter yang mengatasnamakan Bahasa Inggris, maksudnya itu, banyak banget orang yang pake bahasa inggris tapi mereka sendiri nggak tau apakah grammar mereka itu udah bener apa belom.

Jujur, gue sendiri masih sering pake Google translate kalo gue nemu beberapa kata yang sulit untuk gue pahamin. Tapi ketika kita pake Google translate apalagi kalo kita nyoba translate bahasa Indonesia ke bahasa Inggris pasti ada beberapa kata yang nggak sesuai tempatnya (yang udah nyoba google translate pasti tau deh).

Di dunia maya/internet, gue sering banget ngeliat status yang pake bahasa inggris tapi ketauan pake google translate. Kadang gue ngakak sendiri sih bacanya, apalagi kalo udah di campur sama bahasa Alay. Dan disitu gue merasa sedih,kenapa Alay sudah merajalela sampai saat ini kenapa? ( ala – ala sinetron)